Sejarah

Ilmu Kedokteran Jiwa atau yang disebut dengan psikiatri merupakan salah satu  bagian yang wajib dilalui untuk meraih gelar dokter. Menurut sejarahnya psikiatri merupakan ilmu yang berasal dari neuropsikiatri yang selanjutnya memisahkan diri menjadi cabang kedokteran yang berdiri sendiri. Psikiatri FK Undip mempunyai sejarah yang panjang dan unik.

Tahun 1971 sampai dengan 1975

Prof. Tahitoe punya gagasan untuk berdiri sendiri tetapi gagasan tersebut ditolak oleh Direktur RS Dr. Kariadi (dr. Soebagyo) dengan alasan karena sudah ada RS Jiwa Semarang. Gagasan tersebut tetap tidak dijalankan sampai Prof. Tahitoe meninggal. Kemudian Psikiatri dipimpin oleh dr. R.M Pranowo merangkap sebagai Direktur RS Jiwa Semarang dengan staf dr. J. Sindhu Husodo, dr. Adiyoso Abubakar, dr. Slamet santoso dan dr. MS Hartono.

Tahun 1975 sampai dengan 1984

Selanjutnya Psikiatri dipimpin oleh dr. Adiyoso Abubakar, sedangkan dr. R.M. Pranowo masih tetap menjabat sebagai Direktur RS Jiwa tetapi sudah tidak menjadi Kepala Bagian Psikiatri. Disamping sebagai kepala bagian psikiatri dr. Adiyoso Abubakar juga menjabat sebagai  Pembantu Dekan III FK Undip.

Sejak tahun 1975 UPF Psikiatri mendapatkan bangunan untuk merawat penderita-penderita ganguan jiwa dengan kapasitas 8 tempat tidur, 4 tempat tidur untuk bangsal pria dan 4 tempat tidur untuk bangsal wanita. Bangsal psikiatri diresmikan pada tanggal 2 Juli 1975 oleh Kepala Direktorat Kesehatan Jiwa yang waktu itu dijabat Prof. Dr. Kusumanto Setyonegoro dan Direktur RS. Dr Kariadi waktu itu dijabat oleh dr. Soerarjo Darsono. Sejak saat itu pula laboratorium psikiatri terpecah menjadi dua tempat, yang pertama di RS Dr. Kariadi dan yang kedua di RS Jiwa Semarang. Dua staf pengajar menetap di RS Dr. Kariadi dan merangkap mengajar  ke RS Jiwa dan dua staf pengajar lainnya menetap di RS Jiwa sebagai koordinator pendidikan untuk kepaniteraan senior.

Pada tahun 1984 dr Adiyoso Abubakar terkena stroke, kemudian disusul dua staf memasuki masa pensiun, yaitu : dr . J. Sindhu Husodo dan dr. Slamet Santoso.

Tahun 1984 sampai dengan sekarang

Jumlah staf pengajar bagian psikiatri mengalami pasang surut. Pada tahun 1984 tenaga staf pengajar masih berjumlah 5 orang yang terdiri dari: dr. Adiyoso Abubakar, dr. M.S Hartono, dr. Sumitro W, dr. Ismed Yusuf dan dr. Nana Lestari ditambah dua tenaga ahli psikolog yaitu: Drs. Karyono dan Dra. Sri Hartati. Saat itu kondisi kesehatan dr. Adiyoso Abubakar mulai menurun.

Kemudian pada tahun 1990 laboratorium psikiatri mendapatkan staf pengajar baru yaitu dr. Anggraini Noviastuti yang saat itu masih dalam pendidikan ahli psikiatri dan lulus pada tahun 1995. Tahun 1994 laboratorium psikiatri mendapatkan 1 orang home staf status Dep.Kes yaitu dr. Achmad Alaydrus. Tahun 1998 mengangkat staf pengajar baru yaitu dr. Alifiati Fitrikasari status Dep.Dik.Nas yang pada saat itu masih dalam pendidikan ahli.

Jumlah staf pengajar semakin berkurang disebabkan karena diantaranya sakit dan meninggal dunia yaitu: dr. Sumitro W pada tahun 1996, dr. Nana Lestari tahun 2004, dr. Anggraini Noviastuti tahun 2007 dan dr. MS Hartono tahun 2008. Kekurangan staf pengajar ini diantisipasi dengan mengangkat beberapa staf pengajar luar biasa yang berasal dari RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Bagian Psikiatri mempunyai 14 staf pengajar yang terdiri dari : 5 orang staf  dari FK Undip dimana 2 home staf dari RS. Dr. Kariadi 1 staf pengajar kontrak  FK Undip, dan 6 orang merupakan staf pengajar luar biasa dari RSJD Dr. Amino Gondohutomo yang ditetapkan melalui  surat keputusan dari Rektor Undip.

Foto- foto Kegiatan Departemen Psikiatri

Peresmian Bangsal Psikiatri Tanggal 2 Juli 1975

 

Prodi Psikiatri Undip Saat ini